Saya tidak pernah tau kerasnya hidup di jalanan kota besar jakarta. sampai saya benar-benar mengalaminya. saya seorang atlit Wushu pada awalnya dan karena tuntutan karir sebagai petarung MMA yang siap bertarung dengan berbagai gaya maka kehidupan saya berubah, bagi saya beladiri bukanlah sekedar olahraga untuk sehat atau kebutuhan sesaat untuk membela diri disaat dibutuhkan, tapi bagi saya beladiri adalah gaya hidup. tentang bagaimana hidup ini harus di arahkan.
Sebagai petarung MMA saya mulai mempelajari beberapa beladiri lain (cross-training), saya mulai mempelajari tinju muaythai kickboxing, gulat, judo dan satu yang sangat terkesan buat saya yaitu Brazilian jiujitsu. disini lah saya di tempa untuk menjadi petarung sejati. ditempa untuk menjadi mesin yang siap bertarung dimana dan kapanpun dengan imbalan uang.
Jadi petarung MMA sangat berbeda orientasinya seperti kebanyakan beladiri lainnya. disini uang yang bicara, anda bertarung berarti uang menanti anda, menang atau kalah. banyak pertarungan yang sudah saya lewati mulai dari pertarungan komersial yang di tayangkan TV swasta sampai pertarungan ilegal yang arenanya dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai pertarungan bawah tanah yang hanya ada di tayangan film.
namun prestise yang sangat tinggi dari pertarungan MMA ini sangatlah glamour untuk dunianya. bukan hanya uang dan gelimangan medali, nama besar pun jadi taruhan seperti layaknya jagoan-jagoan kungfu di film tradisional zaman dahulu. siapa tenar dengan kehebatannya di atas ring, maka banyak orang menanti untuk menjadi muridnya. inilah contoh dari nama besar Royce Gracie yang sekarang jadi tolak ukur kedigdayaan dunia MMA.
Apakah anda pernah membayangkan bagaimana kehidupan sehari-hari orang seperti saya. anda pasti salah terka, saya tidak lebih seperti seorang pria lugu, sederhana dan tidak menonjolkan jiwa petarungnya. dikehidupan sosial saya tak pernah tersulut emosinya sama sekali. itulah titik matangnya suatu ilmu beladiri. ketika anda pikir anda bisa mengalahkan siapapun orang disekitar anda, maka ketika anda berselisih dan mengarah kepada perkelahian, malahan anda akan berpikir kalian bukan lawan saya. orang yang matang dalam beladiri pasti tdk akan mudah tersulut emosinya.
Itulah yang saya alami, dikehidupan nyata, diluar ring saya akan sangat diremehkan. inilah yang menjadi pengalaman saya tak pernah terlupakan tentang apa artinya menjadi matang. suatu ketika saya sedang berjalan bersama 2 orang rekan kantor saya, di sebuah lorong yang gelap di bilangan jakarta barat, waktu itu kami baru saja menjenguk rekan kami yang sakit, sekitar pukul 01 dini hari. kami harus berjalan kaki karena mobil kami tak bisa masuk kedalam gang kecil.
Persis di mulut gang sempit itu beberapa pria, sekitar 5 atau 6 orang menghadang kami dan meminta uang untuk beli minuman. saya bersikap tenang menghadapinya namun rekan saya mulai gugup. sedangkan jalan keluar satu-satunya hanya melewati sekumpulan preman tersebut. terlihat sebilah pisau dengan ringan ditenteng salah seorang dari mereka seolah hendak menakuti kami. belum sempat saya berkilah untuk mohon maaf dan permisi untuk lewat. di karenakan takut, kedua rekan saya nekat menerobos mereka dan merangsek hadangan mereka sekuat tenaga.
melihat itu preman-preman itu mulai memukul, saya terhuyung tak mengira karena pukulan datang dari arah belakang kepala saya, kontan saya bereaksi melakukan tendangan ke pria yang paling dekat dengan saya hingga terpental jauh, namun satu kawannya langsung mengayunkan balok kayu yang sedari tadi disembunyikannya di balik kakinya. dengan reflek segera saya tundukan kepala, ayunan balok meleset di atas kepala saya membuat pemukulnya oleng dan memunggungi, satu tekhnik terbaik melawan senjata panjang adalah mendekat menempel lawan, maka saya lakukan pelukan dari belakang, mengangkat dan membantingnya. boom,... punggungnya saya hujam,kan ke aspal dan tak berkutik lagi, pria itu diam, mungkin pingsan tak sadarkan diri. kawanan yang tersisa mulai merangsek masuk dengan pukulan namun mudah saja saya lumpuhkan dengan kombinasi hook straight, tepat ke wajahnya dan mundur karena jera.
saya mencoba menyelesaikan dengan menghindar dan berlari ke arah jalan besar untuk menghampiri kawan saya yang lain, namun seorang preman bersenjata tajam itu lari mengejar saya sambil berteriak kata-kata kotor. karena khawatir di bokong dari belakang maka saya berbalik dan hadapi. saya lihat pisau itu mengarah ke arah saya, dan ini kali pertama saya mengahadapi sebilah pisau sedangkan saya dilatih untuk hanya mengahadapi sarung tinju. saya tunggu moment yang tepat, persis ketika pisau itu disabetkan ke arah saya, tak punya pilihan, naluri saya sebagai petarung bicara, maka saya turun serendah mungkin saya lakukan shoot serendah-rendahnya ke arah pinggang bawah, dan bruk,... tubuhnya yang mengayun pisau itu tepat jatuh di punggung saya. tanpa jeda saya mengalir ke gerakan selanjutnya karena saya tau jika saya berhenti tangannya yg memegang pisau masih berkesempatan menikam saya dari atas, tapi jika saya cepat tangannya akan repot mencari keseimbangan pertahanan agar tidak jatuh.
dengan satu tarikan maka pria itu jatuh terjengkang, kemudian saya merayap naik dengan ketat untuk menghindari resiko apabila iya mulai mengayunkan pisau yang masih di genggamannya. tapi nampaknya saya berhasil saya persis berada pada posisi mount position dan posisi tangan saya mengaman kan tangannya yang memegang pisau dengan figure four. dengan sigap saya ayunkan tubuh saya ke belakang untuk menerapkan Armbar, saya kejangkan kuat pinggul saya dan kraaak.... pria itu berteriak kencang, mungkin bukan sekedar teriak, pria itu mengerang menahan sakit. lantas saya bangun dan dan berjalan mundur sambil tetap memperhatikan bahaya yang akan datang selanjutnya. namun preman-preman itu malah berhamburan kabur masuk ke dalam gang. kemudian saya berlari menuju rekan-rekan saya yang sudah menunggu di dalam mobil.
yah,... saya yakin pasti lengan pria itu patah, " I win the fight" but, sungguh ini hal konyol yang harus terjadi, saya bisa saja terluka bahkan mati di jalan. jika saja bukan karena kawan2 saya yang kabur dan memicu kemarahan mereka, mungkin saya hanya akan memberikan uang saya dan berjalan keluar tanpa insident, Beladiri terbaik adalah menghindari pertarungan, minimalkan resiko karena di jalanan kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi selanjutnya, kecuali mereka meminta nyawa anda dan bukan harta anda, Fight! it is Self Defense.
Sebagai petarung MMA saya mulai mempelajari beberapa beladiri lain (cross-training), saya mulai mempelajari tinju muaythai kickboxing, gulat, judo dan satu yang sangat terkesan buat saya yaitu Brazilian jiujitsu. disini lah saya di tempa untuk menjadi petarung sejati. ditempa untuk menjadi mesin yang siap bertarung dimana dan kapanpun dengan imbalan uang.
Jadi petarung MMA sangat berbeda orientasinya seperti kebanyakan beladiri lainnya. disini uang yang bicara, anda bertarung berarti uang menanti anda, menang atau kalah. banyak pertarungan yang sudah saya lewati mulai dari pertarungan komersial yang di tayangkan TV swasta sampai pertarungan ilegal yang arenanya dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai pertarungan bawah tanah yang hanya ada di tayangan film.
namun prestise yang sangat tinggi dari pertarungan MMA ini sangatlah glamour untuk dunianya. bukan hanya uang dan gelimangan medali, nama besar pun jadi taruhan seperti layaknya jagoan-jagoan kungfu di film tradisional zaman dahulu. siapa tenar dengan kehebatannya di atas ring, maka banyak orang menanti untuk menjadi muridnya. inilah contoh dari nama besar Royce Gracie yang sekarang jadi tolak ukur kedigdayaan dunia MMA.
Apakah anda pernah membayangkan bagaimana kehidupan sehari-hari orang seperti saya. anda pasti salah terka, saya tidak lebih seperti seorang pria lugu, sederhana dan tidak menonjolkan jiwa petarungnya. dikehidupan sosial saya tak pernah tersulut emosinya sama sekali. itulah titik matangnya suatu ilmu beladiri. ketika anda pikir anda bisa mengalahkan siapapun orang disekitar anda, maka ketika anda berselisih dan mengarah kepada perkelahian, malahan anda akan berpikir kalian bukan lawan saya. orang yang matang dalam beladiri pasti tdk akan mudah tersulut emosinya.
Itulah yang saya alami, dikehidupan nyata, diluar ring saya akan sangat diremehkan. inilah yang menjadi pengalaman saya tak pernah terlupakan tentang apa artinya menjadi matang. suatu ketika saya sedang berjalan bersama 2 orang rekan kantor saya, di sebuah lorong yang gelap di bilangan jakarta barat, waktu itu kami baru saja menjenguk rekan kami yang sakit, sekitar pukul 01 dini hari. kami harus berjalan kaki karena mobil kami tak bisa masuk kedalam gang kecil.
Persis di mulut gang sempit itu beberapa pria, sekitar 5 atau 6 orang menghadang kami dan meminta uang untuk beli minuman. saya bersikap tenang menghadapinya namun rekan saya mulai gugup. sedangkan jalan keluar satu-satunya hanya melewati sekumpulan preman tersebut. terlihat sebilah pisau dengan ringan ditenteng salah seorang dari mereka seolah hendak menakuti kami. belum sempat saya berkilah untuk mohon maaf dan permisi untuk lewat. di karenakan takut, kedua rekan saya nekat menerobos mereka dan merangsek hadangan mereka sekuat tenaga.
melihat itu preman-preman itu mulai memukul, saya terhuyung tak mengira karena pukulan datang dari arah belakang kepala saya, kontan saya bereaksi melakukan tendangan ke pria yang paling dekat dengan saya hingga terpental jauh, namun satu kawannya langsung mengayunkan balok kayu yang sedari tadi disembunyikannya di balik kakinya. dengan reflek segera saya tundukan kepala, ayunan balok meleset di atas kepala saya membuat pemukulnya oleng dan memunggungi, satu tekhnik terbaik melawan senjata panjang adalah mendekat menempel lawan, maka saya lakukan pelukan dari belakang, mengangkat dan membantingnya. boom,... punggungnya saya hujam,kan ke aspal dan tak berkutik lagi, pria itu diam, mungkin pingsan tak sadarkan diri. kawanan yang tersisa mulai merangsek masuk dengan pukulan namun mudah saja saya lumpuhkan dengan kombinasi hook straight, tepat ke wajahnya dan mundur karena jera.
saya mencoba menyelesaikan dengan menghindar dan berlari ke arah jalan besar untuk menghampiri kawan saya yang lain, namun seorang preman bersenjata tajam itu lari mengejar saya sambil berteriak kata-kata kotor. karena khawatir di bokong dari belakang maka saya berbalik dan hadapi. saya lihat pisau itu mengarah ke arah saya, dan ini kali pertama saya mengahadapi sebilah pisau sedangkan saya dilatih untuk hanya mengahadapi sarung tinju. saya tunggu moment yang tepat, persis ketika pisau itu disabetkan ke arah saya, tak punya pilihan, naluri saya sebagai petarung bicara, maka saya turun serendah mungkin saya lakukan shoot serendah-rendahnya ke arah pinggang bawah, dan bruk,... tubuhnya yang mengayun pisau itu tepat jatuh di punggung saya. tanpa jeda saya mengalir ke gerakan selanjutnya karena saya tau jika saya berhenti tangannya yg memegang pisau masih berkesempatan menikam saya dari atas, tapi jika saya cepat tangannya akan repot mencari keseimbangan pertahanan agar tidak jatuh.
dengan satu tarikan maka pria itu jatuh terjengkang, kemudian saya merayap naik dengan ketat untuk menghindari resiko apabila iya mulai mengayunkan pisau yang masih di genggamannya. tapi nampaknya saya berhasil saya persis berada pada posisi mount position dan posisi tangan saya mengaman kan tangannya yang memegang pisau dengan figure four. dengan sigap saya ayunkan tubuh saya ke belakang untuk menerapkan Armbar, saya kejangkan kuat pinggul saya dan kraaak.... pria itu berteriak kencang, mungkin bukan sekedar teriak, pria itu mengerang menahan sakit. lantas saya bangun dan dan berjalan mundur sambil tetap memperhatikan bahaya yang akan datang selanjutnya. namun preman-preman itu malah berhamburan kabur masuk ke dalam gang. kemudian saya berlari menuju rekan-rekan saya yang sudah menunggu di dalam mobil.
yah,... saya yakin pasti lengan pria itu patah, " I win the fight" but, sungguh ini hal konyol yang harus terjadi, saya bisa saja terluka bahkan mati di jalan. jika saja bukan karena kawan2 saya yang kabur dan memicu kemarahan mereka, mungkin saya hanya akan memberikan uang saya dan berjalan keluar tanpa insident, Beladiri terbaik adalah menghindari pertarungan, minimalkan resiko karena di jalanan kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi selanjutnya, kecuali mereka meminta nyawa anda dan bukan harta anda, Fight! it is Self Defense.
mantap sekali kisahnya bro. Sangat inspiratif dan wajib dibaca oleh para penggemar MMA. Boleh saya kutip untuk mmaindonesia.net ya?
ReplyDeleteTerima kasih,
wassalam,
Herry
mantappp lahh.. kerennn
ReplyDeletehttp://combatotaku.blogspot.co.id/2016/04/street-fighting.html Author, ini saya kasih bocoran mengenai teknik berkelahi yg digunakan preman dan geng berandalan dari berbagai dunia. Mereka berlatih tarung secara otodidak, terinspirasi dari Boxing lalu mereka latih sendiri, anda pasti pernah lihat video2 youtube tentang geng motor dari berbagai negara yg sedang sparring gaya tarung bebas di lapangan. Inilah beladiri yg mereka pelajari. Mereka semua agresif dan berkelahi dengan cepat, saya harap artikel ini dapat membantu anda dalam memahami bagaimana strategi menghadapi penjahat dalam pertarungan asli.
ReplyDeletehttp://hokilegenda.blogspot.com/2017/06/djarot-ahok-jangan-dipindah-ke-lapas.html
ReplyDeleteInilah Saatnya Menang Bersama Legenda QQ
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online !!!
Hanya Dengan 1 id bisa main 7 games boss !!!
CAPSA SUSUN | PLAY POKER | BANDAR POKER | BandarQ | Domino99 | AduQ | SAKONG Terbaik
Keunggulan Legenda QQ :
- MINIMAL DEPO & WD 20.000
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24 JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ
Bagaimana cara mendaftar? SIMPEL boss !!!
cukup kunjungi kami Legenda QQ
klik daftar dan daftarkan diri anda
atau bisa juga melalui live chat dan cs kami akan membantu anda 24jam bos!!
Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya!!
Contact Us :
+ website : legendaqq.com
+ Facebook : @Legendakiukiu
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9
Casino - Dr.MD
ReplyDeleteA casino 정읍 출장마사지 for the gambling industry is looking to become something of a worldwide phenomenon. The industry 익산 출장마사지 is expected 태백 출장안마 to grow in the next five years, but there's Rating: 3 · Review by 경산 출장샵 Dr.MD 이천 출장마사지